Hijaukan Sekolahku

Musim penghujan sangat cocok sekali dimanfaatkan untuk bercocok tanam, karena kondisi tanah yang basah sehingga memungkinkan kebutuhan tumbuhan akan air akan terpenuhi dengan mudah.Waktu yang tepat pula untuk melatih dan membudayakan menanam tumbuhan pada siswa, juga merubah halaman sekolah gersan menjadi hijau dan lebih segar.

Akhirnya pengeloalaan di serahkan pada masing-masing kelas. Setiap kelas diberi tanggung jawab sebidang lahan sekitar 2 meter persegi. Sekolah kami berjumlah 6 kelas. Sehingga lahan kosong pun bisa dimanfaatkan oieh setiap kelas. Jenis tumbuhan yang ditanam terserah pada masig-masing kelas. Dikelola oleh masing-masing kelas yang terdiri dari wali kelas dan para siswa. Disinilah peran serta murid dapat terlihat. Setelah Piket mereka sempatkan beberapa saat untuk merawat kebun yang mereka kelola bersama. Ada yang menanam apotik hidup, sayur-sayuran, bunga hias, bahkan tanaman dalam pot.

Beberapa bulan berselang sudah mulai nampak hasilnya. Pohon tomat telah mulai menampakkan beberapa buah yang mulai menggelembung besar, cabai yang ditanam dari penyemaian pun mulai bergayutan saling berebut untuk menampilkan warna merahnya. Sawi yang ditanam di polibeg sudah bisa dipanen oleh sebagian wali murid dan juga para guru dapat ikut menikmati. Terong ungu telah mulai bisa dipanen. Kangkung yang ditanam di bawah pepohonan lamtoro pun sudah mulai bisa dinikmati oleh sebagian warga sekolah. untuk memanfaatkan hasil kebun ini, sewaktu-waktu mereka olah untuk dimasak dan dinikmati dengan makan bersama pada siang hari saat menjemput anak mereka.

Pokoknya saat ini tak ada yang lebih menyenangkan selain melihat sekolah kami penuh dengan beraneka tanaman yang bermanfaat, bagi seluruh warga sekolah kami. Terserah mau dimanfaatkan bagaimana caranya, yang jelas sejak ada program kebun sekolah yang dikelola wali murid, sekolah kami tak lagi Gersang.